Beragam cara dipraktekkan untuk mengikis dan memberantas pornografi.
Tapi, semakin dilarang, semakin tumbuhlah pornografi. Sebelum internet
masuk ke kehidupan manusia, pornografi datang melalui buku-buku
stensilan, majalah dewasa dan kaset video. Meski tak begitu sulit
mendapatkannya, tapi peredarannya relatif tersembunyi. Begitu internet
dikenal akrab, pornografi pun menemukan wadahnya. Semua bentuk
pornografi ditawarkan secara terang-terangan melalui internet. Cara
apapun yang dilakukan untuk membendungnya tak pernah benar-benar mempan.
Pasalnya industri maksiat ini tumbuh dan berkembang seiring dengan
kemauan pasar. Selama masih ada saja yang menyukainya, selama itu pula
pornografi akan terus hidup.
Bahaya utama pornografi adalah sifatnya yang menyebabkan kecanduan
atau adiksi. Berawal dari kecanduan inilah berbagai problem timbul.
Mulai dari masalah kesehatan, keharmonisan rumah tangga sampai
pekerjaan.
Dokter Istar Yuliadi, seorang dokter spesialis sexology mengatakan bahwa film atau tontonan porno jika dilakukan secara proporsional sesuai kebutuhan dan penuh privasi sebenarnya akan sah-sah saja. Agar gairah seks tetap bisa dipertahankan, dibutuhkan suasana hati atau mood. Jika pasangan sudah mengalami kejenuhan, maka mungkin perlu variasi.
Dokter Istar Yuliadi, seorang dokter spesialis sexology mengatakan bahwa film atau tontonan porno jika dilakukan secara proporsional sesuai kebutuhan dan penuh privasi sebenarnya akan sah-sah saja. Agar gairah seks tetap bisa dipertahankan, dibutuhkan suasana hati atau mood. Jika pasangan sudah mengalami kejenuhan, maka mungkin perlu variasi.
Bisa Jadi Referensi Suami Istri
Menurutnya blue filmjuga bisa sebagai sumber
informasi kok. Banyak pria yang sangat konservatif dan hanya main tembak
langsung. Dengan melihat film jenis itu, ia akan mengetahui bagaimana
cara berhubungan seks yang benar. Tentunya tidak semua film porno bisa
jadi referensi. " Nah, film biru bisa dijadikan alternatif untuk
membangkitkan mood pasangan. Menonton film biru saya kira bisa dilakukan
apabila pasangan tersebut memang ingin mencari variasi atau dengan
mencontoh gaya-gaya dalam berhubungan suami istri," kata Istar begitu
dia kerap disapa. Artinya, secara seksuologi hal tersebut bisa untuk
menambah keharmonisan rumah tangga. Dengan catatan film tersebut tidak
terlalu vulgar tampilannya.
Lalu bagaimana jika film biru tersebut hanya ditonton oleh satu
pihak, suami saja atau istri saja. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta ini kembali menjelaskan bahwa sebaiknya
menonton film porno dilakukan bersama. Pasalnya akan bisa berpengaruh
negatif jika hanya dilakukan oleh satu pihak. “Seharusnya tayangan
pornografi itu bisa menjadi inspirasi tentang bagaimana memuaskan
pasangan di ranjang. Dengan mengajak pasangan menonton tayangan
pornografi sebelum berhubungan intim, Kamu bisa menunjukkan fantasi seks
apa yang ingin Kamu perlihatkan pada pasangan,” tuturnya.
Tapi semua ada porsinya lho ya. Kalaumenonton tayangan pornografi
yang berlebihan, jadwal bercinta dengan pasangan di dunia nyata menjadi
terbengkalai karena seseorang yang suka menonton tayangan pornografi ini
sudah terpuaskan hasratnya dengan tontonan itu. Inilah yang bisa
merusak pernikahan.
“Menonton tayangan porno yang keseringan apalagi sampai kecanduan
akan menimbulkan kejenuhandalam berhubungan dengan pasangan. Sehingga
pasangan tidak mempunyai efek menstimuli pusat rangsang seksual. Artinya
mereka sudah kebal dan nggak ngefek lagi dengan pasangan mereka,”
terang bapak lima anak ini kepada Koran JITU.
Selain itu tontonan ini idealnya hanya boleh ditonton oleh pasangan
yang sudah menikah. Karena syarat hubungan sex yang sehat adalah yang
dilakukan dalam ikatan pernikahan. Jika tidak, film porno dan hubungan
sex yang dilakukan oleh orang yang belum menikahakan berpengaruh buruk
lho. Banyak sekali dampak yang bisa ditimbulkan salah satunya adalah
rasa penasaran dan ingin coba-coba. Nah, dari situlah seseorang akan
ketagihan dan akhirnya bisa menimbulkan kehamilan di luar nikah. Belum
lagi jika Kamu tertular penyakit menular seksual. “ Bagi yang belum
menikah tontonan tersebut sebaiknya dihindari karena bisa memacu
hubungan sex pra nikah. Hal yang paling dekat ialah memacu orang untuk
melakukan masturbasi atau onani. Dan parahnya setelah mereka menikah
akan kebal terhadap rangsangan pasangan,” paparIstar.
Sulit Bergairah terhadap Pasangan
Pernyataan Istar ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan pakar
kesehatan seksual, Dr Rajan Bhonsle. Sebagaimana dilansir vivanews, studi menunjukkan pria yang memanjakan diri dengan rangsangan visual seperti pornografi, rentan terkena gangguan yang disebut Sexual Attention Deficit Disorder
(SADD). Dalam jangka panjang, penderitanya akan sulit memiliki hubungan
seksual yang sehat dengan pasangannya. Sebab, stimulus seks hanya dapat
dipicu melalui gambar visual atau grafis, bukan wanita sebenarnya.
Bentuk eksplisit seperti pornografi, pedofilia, voyeurisme, aktivitas
seks lebih dari dua orang dan aktivitas menyimpang lain menimbulkan
ketidakpekaan saat bercinta. Dalam jangka panjang, mereka akan sulit
merasakan kenikmatan dengan aktivitas seks normal. Sehingga, mereka
cenderung merasakan seks menyimpang sebagai kebutuhan agar menjaga
rangsangan seks tetap tinggi.Seperti dikutip Times of India,
aktivitas seksual dengan rangsangan gambar atau video porno membuat
seseorang sulit bila dirangsang pasangan. Ini pula yang menimbulkan
permasalahan dalam pernikahan dalam waktu lama.
Penyebab umum lain SADD adalah hubungan seksual dengan banyak
pasangan sebelum menikah. Karena terbiasa dengan banyak pasangan,sulit
meletupkan gairah seks hanya pada satu pasangan.
Secara fisiologis, mereka terangsang dan bisa “tegak”, tapi tidak
bergairah secara mental. Pria dengan SADD juga kurang tertarik dengan
seks nyata dan lebih memilih memuaskan diri dengan masturbasi. Meski
frekuensi masturbasi relatif normal, banyak pria tidak menyadari bahwa
periode alami refraktori yakni waktu pemulihan antara satu ereksi dengan
ereksi berikutnya meningkat seiring pertambahan usia.
Menurut para pakar seks, memang tak ada yang salah dengan masturbasi.
Tapi, akses mudah pornografi telah memengaruhi kebanyakan pria yang
sebenarnya tidak punya masalah. Karena kecanduan ini, mereka men-settingotaknya
untuk meraih kepuasan instan dari pornografi. Mereka jadi terbiasa
untuk berfantasi selama melakukan hubungan seks nyatadengan pasangannya.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan ereksi.
Pria kecanduan seks biasanya telah memiliki gambaran tentang
bagaimana wanita seharusnya. Dan, pasangan yang tidak sesuai
harapannya,mungkin menimbulkan kekecewaan. Ini sangatberpengaruh pada
gairah seks.
Berbeda dari kecanduan umumnya, mengobati kecanduan seksual sangat rumit dan butuh waktu lama. Oleh karena itu lebih baikmenjauhkan anak dan remaja dari pornografi sejak dini.
Berbeda dari kecanduan umumnya, mengobati kecanduan seksual sangat rumit dan butuh waktu lama. Oleh karena itu lebih baikmenjauhkan anak dan remaja dari pornografi sejak dini.
Lebih Merusak Daripada Narkoba
Parahnya, banyak orang yang meremehkan kecanduan ini. Padahal efeknya
bisa jadi lebih berat dari narkoba. Dalam sebuah acara Seminar
Eksekutif Penanggulangan Adiksi Pornografi di Jakarta, Dr. Mark B
Kastlemaan, pakar adiksi pornografi dari USA mengatakan bahwa candu
pornografi dapat menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, sedangkan
narkoba menyebabkan kerusakan pada tiga bagian otak.
Kerusakan otak ini akan menyebabkan prestasi akademik menurun, sulit
membuat perencanaan, sulit mengendalikan hawa nafsu dan emosi, sukar
mengambil keputusan serta terganggunya berbagai peran eksekutif otak
sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian iniah yang membedakan manusia
dengan binatang.
Menurut Dr. Mark, pada pecandu pornografi, otak akan terangsang
memproduksi dopamin dan endorfin, bahan kimia otak yang membuat rasa
senang dan merasa lebih baik. “Dalam kondisi normal,zat-zat ini sangat
bermanfaat untuk membuat orang sehat dan merasa lebih baik. Tapi dengan
pornografi, otak akan mengalami stimulasi berlebihan sehingga bekerja
terlalu ekstrim. Akibatnya otak bisa mengecil dan rusak,” jelasnya
sebagaimana dilansir detikhealth. Waduh !
“Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi merasakan hal yang
sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam
otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi kebutuhannya dengan mudah,
kapanpun, di manapun bahkan melalui ponsel sekalipun. Ini yang
membuatnya lebih sulit dideteksi dan diobati ketimbang kecanduan
narkoba,” jelas Dr. Mark.
Sumber: http://koranjitu.com/lifestyle.detail/7218/Kebanyakan..Nonton.Bokep.Bikin.Otak.Mengecil